Anda tidak shalat berjamaah di masjid? Anda bisa dipecat lho…
Anda seminggu tidak masuk kantor tanpa alasan yang jelas. Karena ini dianggap sangat fatal, anda langsung mendapat peringatan keras dari manager personalia, “Maaf, terpaksa anda dipecat… jika anda mengulanginya!”
Coba bayangkan seandainya ini benar-benar terjadi pada anda, anda mendapat peringatan keras. Bagaimana perasaan anda? Bagaimana sikap anda selanjutnya?
Anda pasti takut terhadap ancaman ini, bukan? Andapun tentu tidak akan mengulangi tindakan bodoh itu selama-lamanya… kalau anak-anak anda ingin tetap bisa sekolah, dan dapat memenuhi kebutuhan sandang pangan keluarga.
Memiliki pekerjaan adalah suatu yang harus disyukuri, bukankah dengan bekerja kita mendapatkan upah dan kebahagiaan? Bukankah tidak semua orang bisa mendapatkan pekerjaan? Sebaliknya, pengangguran menyebabkan kemiskinan dan kesengsaraan.
Sekali lagi, bagaimana seandainya jika anda benar-benar mendapat ancaman keras akan diberhentikan kerja?
Rasulullah SAW bersabda: ” Demi dzat yang diriku ditanganNya, aku ingin menghimpun kayu bakar, lalu kusuruh seorang mengumandangkan adzan shalat, dan kusuruh pula imam memimpin shalat berjamaah, dan kudatangi mereka yang tidak shalat berjamaah, kubakar mereka bersama rumah-rumahnya” (HR Bukhari-Muslim).
Ini sangat berbahaya, Bung! Untuk anda yang sudah berhari-hari tidak masuk kantor masjid untuk shalat berjamaah…
Coba renungkan baik-baik, apakah anda saat ini termasuk dalam orang yang diancam keras oleh Rasulullah SAW karena enggan menghadiri shalat berjamaah di masjid? Sudah berapa minggu, bulan atau bahkan tahun anda tidak hadir shalat berjamaah di masjid?
Jika anda termasuk orang yang terkena ancaman ini, semestinya anda jauh lebih takut ketimbang sekedar diancam oleh manager personalia!
Jika Rasulullah SAW sangat membenci anda (karena tidak mau hadir memenuhi panggilan adzan), pantaskah anda mengaku sebagai ummatnya? Jika Rasulullah SAW sangat membenci anda, bahkan sampai besumpah ingin membakar anda beserta rumahnya, pantaskan anda mengharap syafaatnya di hari kiamat?
Jika sang Nabi kekasih Allah SWT sangat tidak menyukai anda karena tidak mau hadir shalat berjamaah, bahkan sudah memberi ancaman keras namun anda tetap tidak menghiraukannya… pantaskah anda tetap mengharap agar doa-doa anda terkabul? Pantaskah anda tetap ngotot ingin masuk surga-Nya?
Ikhwan, bagaimana kalau anda benar-benar dipecat (tidak diakui) sebagai ummat Nabi Muhammad?
Renungkan sekali lagi…
Memiliki pekerjaan (shalat berjamaah) adalah suatu hal yang harus disyukuri, bukankah dengan bekerja (shalat berjamaah) kita mendapatkan upah (pahala dan fadilah yang sangat besar) dan kebahagiaan (surga)? Bukankah tidak semua orang bisa mendapatkan pekerjaan (hanya anda, moslem only)?! Sebaliknya, pengangguran (tidak shalat berjamaah) menyebabkan kemiskinan (pahalanya hanya 1/27) dan kesengsaraan (diancam Rasulullah SAW).
Ikhwan, mumpung masih ada kesempatan, mari kita berusaha keras untuk selalu menghadiri panggilan Allah, dengan shalat berjamaah di masjid.